PENYELAMAN PADA LANSIA DAN REMAJA
Penyelaman menjadi aktivitas yang semakin populer di berbagai kalangan usia, termasuk lansia dan remaja. Bagi sebagian orang, aktivitas ini tidak hanya menawarkan pengalaman yang memicu adrenalin tetapi juga memberikan manfaat kesehatan. Terdapat beberapa perbedaan signifikan dalam pertimbangan keselamatan dan kesehatan antara kedua kelompok usia tersebut. Pada penyelaman militer memang terdapat pembatasan usia maksimal 45 tahun. Tetapi tidak ada batasan usia yang resmi pada penyelam olah raga/ rekreasi. Terdapat anak-anak usia kurang dari 10 tahun serta lansia usia lebih dari 75 tahun masih melakukan olahraga scuba diving. Sebagian penyelam komersial dan peneliti masih tetap melakukan penyelaman di usia 60-70 tahun. Tulisan ini akan membahas beberapa aspek penting penyelaman, termasuk manfaat, risiko, dan panduan keselamatan untuk pengalaman menyelam yang sehat dan menyenangkan bagi lansia dan remaja.
1. PENYELAMAN PADA LANSIA
Lansia memiliki kesempatan untuk menikmati aktivitas penyelaman, namun perlu dipertimbangkan beberapa faktor kesehatan, karena kondisi fisik yang bugar sangat diperlukan dalam penyelaman. Secara umum penyelam yang lebih tua lebih mencari kesenangan daripada petualangan.
Manfaat aktivitas penyelaman bagi Lansia
- Meningkatkan kebugaran fisik, kekuatan otot, dan fleksibilitas.
- Memelihara & meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stres, memperbaiki suasana hati
- Sosialisasi, penyelaman sering dilakukan dalam kelompok, mengurangi perasaan kesepian.
Penyelam lansia berusaha lebih berhati-hati, menyelam dengan lebih aman, dan biasanya sangat berpengalaman. Penyelam lansia juga lebih bertanggung jawab dan menerima pembatasan terkait aktivitas menyelam jika memiliki keterbatasan fisik. Penurunan kemampuan fisik dan masalah kesehatan yang umum terjadi pada usia lanjut seperti hipertensi, diabetes, penurunan fungsi kardiovaskuler, gangguan paru penurunan kekuatan otot, nyeri punggung, refleks yang lebih lambat, penurunan ketahanan terhadap suhu dingin, dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalam menyelam. Untuk itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi lansia sebelum memulai aktivitas penyelaman.
Risiko Penyelaman untuk Lansia
- Penyakit Dekompresi: Lansia lebih rentan terhadap penyakit dekompresi karena perubahan fisiologis dalam tubuhnya. Lansia dapat mengurangi risiko penyakit dekompresi secara signifikan dengan hidrasi yang tepat sebelum menyelam. Perubahan paru-paru pada usia yang lebih tua secara teoritis meningkatkan risiko. Risiko ini dapat dikurangi dengan naik perlahan dan penggunaan pengaman.
- Kecelakaan: Penurunan refleks dan kemampuan fisik dapat meningkatkan risiko kecelakaan saat menyelam.
- Risiko Kardiovaskular
Immersion / masuknya tubuh ke dalam air itu sendiri dapat memicu reaksi fisik tertentu.
Hal ini dapat berdampak buruk terutama pada penyelam yang lebih tua.
- Pergeseran cairan ke sentral tubuh
- Penyempitan pembuluh darah kulit
- Peningkatan ekskresi urin yang signifikan
Konsekuensi dari efek Immersion ini adalah kehilangan cairan yang signifikan. Pada orang tua, hal ini dapat memiliki efek yang berbahaya, karena lansia cenderung minum lebih sedikit. Terutama di musim panas atau di iklim subtropis, dehidrasi dapat terjadi dengan cepat dan menyebabkan kecelakaan penyelaman yang serius. “Darah kental” tidak dapat berkontribusi dengan baik untuk mengeliminasi gas inert. Efek Immersion ini sangat berisiko bagi sistem kardiovaskular. Pergeseran cairan ke sentral tubuh memaksa jantung untuk tiba- tiba memompa lebih banyak. Jika sirkulasi kulit juga berkurang, jantung harus bekerja melawan resistensi yang lebih tinggi.
Konsekuensi langsung yang mungkin terjadi adalah:
- hipertensi akut
- gangguan peredaran darah jantung
- memicu aritmia jantung
- sesak napas akut
Bukan hanya penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya yang dapat menyebabkan situasi kesehatan serius di dalam air tetapi juga peningkatan risiko tenggelam serta kematian jantung mendadak. Beban kerja organ tubuh saat menyelam ternyata sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepadatan/ density gas pernapasan yang bergantung pada kedalaman. Perubahan mekanisme pernapasan akan menyebabkan keterbatasan kesehatan organ pernapasan yang sudah ada tiba-tiba muncul. Bahkan pada penyelam berpengalaman, biasanya kurang dari 5% energi tubuh akan mengalir ke fin (sirip). Hal ini disebabkan karena keterbatasasn mekanisme pernafasan.
Saran Untuk Menyelam Dengan Aman Di Usia Lanjut
- Lakukan pemeriksaan rutin sebelum meyelam
Pemeriksaan kesehatan tahunan untuk kebugaran penyelam dilakukan lebih komprehensif pada usia 40 tahun, dan lebih difokuskan pada penyelam yang lebih tua di atas usia 55 tahun. Selama pemeriksaan medis penyelam lansia, dokter penyelam yang memeriksa akan berfokus terutama pada diagnostik fungsi sistem kardiovaskuler dan pernapasan, dengan demikian menilai kapasitas dan daya tahan latihan fisik serta memeriksa otot dan sistem rangka. Hal ini untuk mengetahui apakah seorang penyelam dengan keterbatasan terkait usia masih dapat menyelam dengan aman. - Upayakan penyelaman yang lebih aman
Pilih penyelaman yang lebih singkat dan dangkal. Lakukan Safety stop dan naik ke permukaan dengan perlahan. Hindari penyelaman berulang. Gunakan Nitrox sebagai pengganti udara sebagai gas pernapasan. - Sesuaikan dengan kemampuan toleransi tubuh
Lakukan aktivitas olahraga yang sesuai dengan usia dengan fokus pada daya tahan dan kekuatan otot. Jangan menantang batas performa fisik Anda dengan sengaja. Hindari stres dengan menyelam santai. - Cukup cairan
Hidrasi yang cukup sebelum menyelam. Air liur yang banyak merupakan salah satu tanda keseimbangan cairan tubuh tercukupi. - Hindari melompat ke dalam air
Disarankan untuk meluncur perlahan ke dalam air untuk meminimalkan efekImmersion/ perendaman akut. - Lindungi tubuh dari kedinginan.
Gunakan pakaian pelindung tepat untuk menghindari kedinginan dan hipotermi
PENYELAMAN PADA REMAJA/ANAK-ANAK
Penyelaman juga menjadi aktivitas menarik bagi remaja dan anak-anak, namun ada beberapa pertimbangan penting yang harus diperhatikan. Tantangan utama saat menyelam adalah mengelola risiko saat menggunakan peralatan pendukung kehidupan di lingkungan yang tidak bersahabat. Menyelam memerlukan serangkaian keterampilan khusus, yang tidak mudah diterapkan untuk bertahan hidup di bawah air.
Manfaat Penyelaman untuk Remaja/Anak
- Pengembangan Keterampilan: Penyelaman dapat membantu remaja/ anak-anak mengembangkan keterampilan baru, seperti berenang dan navigasi bawah air.
- Pendidikan Lingkungan: Aktivitas ini meningkatkan kesadaran tentang lingkungan laut dan pentingnya konservasi.
- Kepercayaan Diri: Menyelesaikan kursus Penyelaman dapat meningkatkan rasa percaya diri anak-anak.
Risiko Penyelaman untuk Remaja/Anak
- Kesehatan Fisik: remaja/ anak harus memiliki kemampuan berenang yang baik dan tidak memiliki kondisi medis yang dapat membahayakan saat menyelam.
- Pengawasan: remaja/ anak memerlukan pengawasan orang dewasa yang kompeten untuk memastikan keselamatan mereka selama aktivitas Penyelaman.
Anak-anak bukanlah orang dewasa yang bertubuh kecil. Tubuh dan organ mereka tidak hanya tumbuh dalam ukuran, tetapi juga mengalami pematangan fisiologi dan fungsi. Sebagai contoh, Prevalensi asma pada anak menurun seiring bertambahnya usia, menunjukkan bahwa sistem pernapasan sering kali masih berkembang hingga remaja menjadi dewasa muda. Selama masa kanak-kanak, perubahan dramatis pada otak memungkinkan penyempurnaan proses pengambilan keputusan, mengatur emosi, mendeteksi ancaman, dan mengaktifkan perilaku terkait rasa takut yang tepat sebagai respon terhadap rangsangan yang mengancam atau berbahaya. Kondisi psikologis yang belum dewasa mencegah anak di bawah umur bereaksi terhadap keadaan darurat di bawah air dengan kapasitas yang sama seperti orang dewasa. Kepanikan dapat menyebabkan naik ke permukaan/ ascending cepat yang tidak terkendali, meningkatkan risiko barotrauma paru. Anak-anak sering kali kehilangan fokus dan membuat kesalahan, sehingga meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan.
Selama bertahun-tahun, para peneliti menyuarakan kekhawatiran tentang dampak penyelaman dengan gas terkompresi pada anak di bawah umur, terutama dampak yang berpotensi membahayakan dari tekanan dekompresi pada tingkat pertumbuhan. Namun, setelah puluhan tahun penyelaman ekstensif oleh anak di bawah umur, termasuk tindak lanjut jangka panjang pada kasus penyakit dekompresi (DCS), tampaknya tidak ada bukti yang mendukung teori ini.
Studi retrospektif DAN mengidentifikasi 149 kasus yang melibatkan anak di bawah umur yang menyelam untuk memeriksa jenis cedera yang mereka alami antara tahun 2014 dan 2016. Berdasarkan alasan panggilan ke Hotline DAN yang melibatkan anak di bawah umur, 38 % panggilan dikarenakan kekhawatiran DCS, 26% dengan alasan masalah telinga dan sinus (THT), 12 kasus (8%) dengan alasan dugaan Barotrauma paru (PBT) dan 6 kasus (4%) diduga terjadi pada emboli gas arteri (AGE). Meskipun prevalensinya sebagai alasan paling umum untuk panggilan ke Hotline DAN, pada diagnosis akhir DCS hanya mencakup 6 % dari keseluruhan diagnosis. 4% kasus DCS neurologis, 4 kasus DCS ringan, dan 1 kasus merupakan DCS telinga dalam. Hanya 1 anak di bawah umur yang didiagnosis dengan DCS yang melaporkan memiliki kewajiban dekompresi selama penyelaman. Masalah THT merupakan cedera paling umum yang dialami anak di bawah umur (32 %), seperti halnya pada penyelam dewasa. Barotrauma Paru (PBT) terjadi pada 15 % dari cedera penyelaman pada penyelam di bawah umur, berdasarkan pengalaman cenderung jauh lebih tinggi daripada populasi penyelam umum. Pada 7 kasus PBT, terdapat naik ke permukaan /ascending cepat; 6 di antaranya diduga kuat karena kecemasan. 1 anak menjadi cemas setelah berlatih ascending darurat yang terkendali selama pelatihan; yang lain melaporkan serangan kecemasan yang menyebabkan menahan napas dan ascending cepat. 1anak free diving berencana menyelam hingga kedalaman 15 feet (4,6 m) dan kemudian karena alasan yang tidak diketahui memperpanjang penyelaman hingga kedalaman 35 feet (10,7 m). Anak ini kemudian mengalami kejang di bawah air, kelemahan kaki kanan saat muncul ke permukaan, dan diagnosis akhir AGE. Tidak dilaporkan apakah anak tersebut bernapas dari udara bertekanan di kedalaman, meskipun kemungkinan besar hal itu terjadi mengingat gejala dan diagnosis dokter yang merawat. Tiga anak di bawah umur lainnya kemungkinan menjadi cemas di kedalaman, yang menyebabkan ascending cepat yang tidak terkendali dan akibatnya PBT. Pada 4 kejadian, suatu peristiwa terjadi di kedalaman yang kemungkinan menyebabkan menahan napas dan PBT secara tidak sengaja. Dua dari kasus tersebut disebabkan oleh masalah dengan peralatan: 1 anak melaporkan regulator yang mengalir bebas, sementara 1 lagi melaporkan kelebihan berat. Kemungkinan penyelam terakhir ini mencoba ascending dengan meningkatkan volume paru-paru dengan inspirasi dalam dan
menahan napas. 1 anak melaporkan tawa yang tak terkendali di bawah air, 1 lagi melaporkan “sendawa hebat,” yang menunjukkan bahwa mereka menelan udara di kedalaman, dan 4 anak tidak memiliki alasan yang jelas untuk cedera tersebut. Pada 2 penyelam muda dengan PBT merasakan nyeri dada setelah penyelaman pertama tetapi tetap menyelam sepanjang hari. Tidak jelas apakah hal itu mungkin berkontribusi terhadap keparahan cedera awal.
Peran kecemasan sebagai pemicu cedera dan akar penyebabnya kemungkinan kurang terwakili. Hal ini dapat terjadi sebagian karena sifat subjektif kecemasan dan kemungkinan bias perilaku dari anak di bawah umur yang tidak selalu menerima dan mengungkapkan ketakutan mereka, di antara kemungkinan lainnya. Ketika mempertimbangkan narasi keseluruhan, kecemasan dan kepanikan yang diakibatkannya terjalin dalam banyak kasus.
Ketika melatih individu dalam populasi rentan, penyelam remaja merupakan kelompok yang sering menimbulkan polarisasi. Keinginan besar menikmati petualangan tidak diimbangi dengan kewaspadaan akan bahaya kematian. Sama seperti penyelam profesional yang harus dilatih dan memiliki sertifikasi untuk mengajar penyelaman atau memimpin kelompok penyelaman di bangkai kapal, pelatihan khusus untuk mengajar dan memandu penyelam di bawah umur juga dapat bermanfaat. Pelatihan ini harus berfokus pada kebutuhan individu anak-anak dan aspek perilaku unik yang membuat mereka lebih rentan terhadap insiden dan cedera tertentu.Peningkatan keselamatan dapat dilakukan untuk penyelaman di perairan terbuka. Penyelam di bawah umur mungkin bukan teman menyelam (dive buddy) yang dapat diandalkan karena kedewasaan mereka, kekuatan yang lebih rendah, dan respons yang sering tidak terduga terhadap ancaman. Perbedaan ini dapat membahayakan keselamatan kedua penyelam, jadi sistem dive buddy yang terdiri dari dua orang dewasa dan seorang anak dapat menjadi pilihan, di mana salah satu orang dewasa adalah seseorang yang mengenal anak muda dengan baik dan peka terhadap isyarat stres atau ketidaknyamanan yang halus seperti orang tua atau kerabat dekat atau wali lainnya. Orang yang menyelam bersama anak-anak harus memahami dan mengenali aspek perilaku unik kelompok usia tersebut untuk membantu mencegah situasi yang dapat mengakibatkan cedera parah. Dengan pelatihan dan pengawasan yang tepat, risiko bawaan anak di bawah umur yang ikut serta dalam keluarga mereka menjelajahi dunia bawah laut akan menurun.
Kesimpulan
Penyelaman dapat menjadi aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan bagi lansia dan remaja/anak jika dilakukan dengan pertimbangan yang tepat terhadap kesehatan dan keselamatan. Penting bagi kedua kelompok usia ini mendapatkan pelatihan yang sesuai dan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan penyelaman. Dengan pendekatan yang hati-hati, Penyelaman dapat menjadi pengalaman yang memperkaya bagi semua usia.
Daftar Pustaka
Bove AA, Bove and Davis’ Diving Medicine, Diving in the Elderly and the Young, 4th Edition, Elsevier, 2004
Edmonds C, Lowry C, Pennegather J, Walker R, Diving and Subaquatic Medicine, Age and Diving, 4th edition, Arnold, 2002
Diver Alert Network (DAN) europe foundation, Aging Diver, Prevention, Aging diver https://www.daneurope.org/en/aging-diver#159926
Helfrich ET, Saraiva CM, Chimiak JM, Nochetto M. A review of 149 Divers Alert Network emergency call records involving diving minors. Diving Hyperb Med. 2023 Mar 31; 53(1):7-
15. doi: 10.28920/dhm53.1.7-15. PMID: 36966517.
Nochetto M, Helfrich E, Children and Diving , August 28, 2023, Diver Alert Network (DAN), https://dan.org/alert-diver/article/children-and-diving-3/
Leave a Reply