THE 2ND INTERNATIONAL CONFERENCE ON HYPERBARIC, UNDERWATER AND COASTAL MEDICINE (ICOME)

THE 2ND INTERNATIONAL CONFERENCE ON HYPERBARIC, UNDERWATER AND COASTAL MEDICINE (ICOME)

β€œThe Role Of Marine Health And HBOT For Clinical Cases In 5.0 Era”

Dive into innovation at the 2nd International Conference on Hyperbaric, Underwater, and Coastal Medicine! 🩺✨
Join us as we explore the pivotal role of marine health and Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) for clinical cases in the 5.0 era.
Let’s push the boundaries of medicine together!
β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”
IMPORTANT DATES

Early Bird : June 6th-15th 2024
Abstract Submission : June 22th 2024
Reguler Registration : June 16th- July 15th 2024
Abstract Acceptance : June 27th 2024
Full Article : July 5th 2024
-β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”
Pricing & Registration :
https://icome.fk.hangtuah.ac.id/registration/

β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”
More Information :
Website: https://icome.fk.hangtuah.ac.id/
Email: icome.fk@hangtuah.ac.id

Contact Person :
+62 8123014818 (Renata Prameswari, dr., Sp.DVE)
+62 81230000631 (Wahyu Prasasti Mutiadesi, dr., M.Biomed)
+62 82228413618 (Muhammad Taufan Wiryakusuma, dr.)
+62 8121633687 (Erna Indriasih, S.E., MAP)

Universitas Hang Tuah
Excellence in Maritime Education

Psikiatri Matra Laut: Kesehatan Jiwa di Tengah Gelombang Samudera Kehidupan

Spesialis Kedokteran Kelautan UHT – Buku Psikiatri Matra Laut menggabungkan wawasan empiris dan teori, buku ini menyelami perbedaan mendasar antara karakteristik lingkungan kerja masyarakat maritim dan non-maritim serta dampak psikologis yang timbul darinya.

Buku itu ditulis oleh Kolonel Laut (K) Purn. dr. I K. Tirka Nandaka, SpKJ (K)., SH., MM dan Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL Subsp.KT(K), SE., M.Kes., MH., C.FEM., FISQua, FRSPH dengan editor Dr. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep, Ns, M.Kep, FISQua, FRSPH, FIHFAA, CISHR merupakan kontribusi penting dalam pemahaman kesehatan jiwa dalam konteks maritim.

Penulis mengembangkan psikiatri matra laut berdasarkan fakta bahwa lingkungan maritim memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan lingkungan non-maritim.

Perbedaan ini tidak hanya berdampak pada aspek fisik dan sosial tetapi juga pada kesehatan jiwa para pekerja maritim. Para penulis menyadari bahwa kondisi kerja di laut yang penuh tantangan dan tekanan dapat memicu berbagai gangguan jiwa yang unik.

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan khusus yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan komunitas maritim.

Para pekerja maritim sering kali menghadapi kondisi kerja yang ekstrem, termasuk isolasi sosial, perubahan cuaca yang drastis, dan tuntutan fisik yang tinggi.

Isolasi sosial, misalnya, dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga bisa meningkatkan tingkat stres.

Selain itu, tuntutan fisik yang tinggi dan kurangnya akses ke fasilitas kesehatan yang memadai sering kali memperburuk kondisi kesehatan jiwa mereka.

Dalam buku ini, penulis menjelaskan bagaimana semua faktor ini berkontribusi terhadap munculnya gangguan jiwa yang spesifik pada masyarakat maritim.

Buku ini tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menawarkan solusi komprehensif dalam pengenalan, pengobatan, rehabilitasi, dan pencegahan gangguan jiwa pada pekerja maritim.

Penulis menekankan pentingnya pengenalan dini terhadap gejala-gejala gangguan jiwa sehingga dapat segera diambil langkah-langkah penanganan yang tepat. Dalam hal pengobatan, penulis memaparkan berbagai metode yang telah terbukti efektif, termasuk terapi medis dan pendekatan psikososial.

Rehabilitasi juga menjadi fokus penting dalam buku ini. Penulis menekankan pentingnya program rehabilitasi yang dirancang khusus untuk pekerja maritim yang mengalami gangguan jiwa.

Program ini mencakup berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan jiwa mereka dan membantu mereka kembali ke lingkungan kerja dengan lebih baik.

Selain itu, buku ini juga memberikan panduan tentang strategi pencegahan yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko gangguan jiwa di kalangan pekerja maritim.

Selain fokus pada penanganan gangguan jiwa, buku ini juga menyoroti pentingnya pembinaan dan peningkatan kesehatan jiwa di kalangan pekerja maritim.

Penulis menggarisbawahi bahwa kesehatan jiwa yang baik tidak hanya berarti bebas dari gangguan jiwa, tetapi juga mencakup kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan positif.

Oleh karena itu, buku ini menawarkan berbagai strategi untuk meningkatkan kesehatan jiwa para pekerja maritim, termasuk melalui program pendidikan kesehatan jiwa, pelatihan keterampilan coping, dan pengembangan dukungan sosial.

Buku ini menggabungkan pendekatan teoritis dan empiris dalam mengkaji psikiatri matra laut. Penulis menggunakan berbagai teori psikologi dan psikiatri untuk menjelaskan fenomena gangguan jiwa di kalangan pekerja maritim.

Selain itu, buku ini juga didukung oleh berbagai studi kasus dan penelitian lapangan yang memberikan gambaran nyata tentang kondisi kesehatan jiwa pekerja maritim.

Dengan menggabungkan teori dan data empiris, buku ini memberikan pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang psikiatri matra laut.

Psikiatri Matra Laut adalah bacaan yang sangat berharga bagi siapa pun yang tertarik dengan kesehatan jiwa dalam konteks maritim.

Buku itu tidak hanya memberikan wawasan tentang permasalahan yang dihadapi oleh pekerja maritim, tetapi juga menawarkan solusi praktis dan efektif untuk menangani masalah tersebut.

Dengan menggabungkan pendekatan teoritis dan empiris, buku ini memberikan panduan komprehensif untuk pengenalan, pengobatan, rehabilitasi, dan pencegahan gangguan jiwa di kalangan pekerja maritim.

Psikiatri matra laut yang dikembangkan dalam buku ini sangat relevan dengan kondisi kerja masyarakat maritim Indonesia, yang mayoritas masih menghadapi tantangan besar terkait kesehatan jiwa.

Dalam aspek implementasi, buku ini bisa menjadi pedoman bagi para praktisi kesehatan jiwa, pelaku industri maritim, dan pembuat kebijakan untuk merancang dan melaksanakan program-program kesehatan jiwa yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Dengan menggali lebih dalam tentang kondisi kerja di laut dan dampaknya pada kesehatan jiwa, penulis mengajak pembaca untuk lebih berempati dan memahami tantangan yang dihadapi oleh para pekerja maritim.

Empati itu diharapkan dapat mendorong upaya-upaya kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan jiwa mereka, baik melalui dukungan sosial, program-program kesehatan jiwa, maupun kebijakan yang lebih berpihak pada kebutuhan mereka.

Secara keseluruhan, “Psikiatri Matra Laut” adalah sebuah karya yang menawarkan pandangan baru dan solusi inovatif dalam bidang kesehatan jiwa maritim.

Buku itu bukan hanya menjadi referensi penting bagi para profesional di bidang kesehatan jiwa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi semua pihak yang peduli dengan kesejahteraan para pekerja maritim. Buku ini layak dimiliki oleh siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang psikiatri matra laut dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan jiwa di sektor maritim.

Universitas Hang Tuah Resmikan Program Studi Dokter Spesialis Kelautan, Ayo Daftar!

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya resmi membuka Program Studi Dokter Spesialis Kelautan (SpKL) pada hari Senin, 25 Maret 2024. Pembukaan program studi ini merupakan langkah UHT untuk menjadi pusat unggulan kesehatan maritim dunia.

Rektor UHT, Prof. Dr. Ir. H. Supartono, M.M., CQIaR., menyatakan dukungan penuhnya terhadap prodi SpKL. Ia berharap prodi ini dapat melahirkan dokter-dokter spesialis kelautan yang ahli dan terampil dalam menangani berbagai masalah kesehatan maritim.

Fakultas Kedokteran UHT (FK UHT) telah terakreditasi Unggul, sehingga memiliki kredibilitas untuk menyelenggarakan prodi SpKL. Prodi itu merupakan yang pertama di Jawa Timur dan se-Indonesia setelah Universitas Mataram.

Visi dan Misi UHT

Pembukaan prodi SpKL ini sejalan dengan visi dan misi UHT untuk menjadi pusat pengembanganΒ SDM kemaritimanΒ dan IPTEKS kelautan yang berkelas dunia.

Kerjasama dengan LAKESLA

FK UHT akan menjalin kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL (LAKESLA) dalam penyelenggaraan prodi SpKL. LAKESLA memiliki hyperbaric chamber yang dapat digunakan untuk pendidikan dan pelatihan dokter-dokter spesialis kelautan.

Kaprodi SpKL, Dr. Hisnindarsyah, dr., Sp.KL, Subsp.KT(K)., S.E., M.Kes., MH. C.FEM., FISQua, FRSPH, menargetkan prodi ini akan menjadi center of excellent pendidikan kedokteran kelautan dunia pada tahun 2030.

Universitas Hang Tuah Membuka Prodi Kedokteran Kelautan Pertama di Jatim

Untuk meningkatkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagi lulusan Kedokteran, Universitas Hangtuah Surabaya Sebentar lagi Akan mendirikan prodi PPDS Kedokteran Kelautan yang pertama di Surabaya, karena pembukaan untuk prodi PPDS Kedokteran Kelautan secara administrasi sudah tidak ada masalah kendala, Hal tersebut disampaikan Deny Kurniawan, M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya yang mewakili Direktur kelembagaan Menristek Dikti di Ballroom Universitas Kedokteran Universitas Hang Tuah. Surabaya, 6 Desember 2023, karena Universitas Hang Tuah termasuk Universitas Unggulan bisa mendirikan.” Tegas Deny.

Rektor Universitas Hangtuah Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR. dalam sambutannya mengatakan Sesuai dengan visi UHT yaitu Menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemaritiman dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) Kelautan yang Berkelas Dunia serta didorong oleh rasa cinta tanah air dan tanggungjawab terhadap kehidupan serta kelangsungan hidup bangsa, khususnya dalam usaha untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, guna melahirkan dan membina sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang kelautan, maka TNI AL telah membulatkan tekad untuk mendirikan suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan tinggi FK Universitas Hang Tuah berdiri sejak tanggal 12 Mei 1987.

Dan pada Akreditasi bulan Mei 2022, FK Universitas Hang Tuah mendapatkan hasil terakreditasi Unggul sehingga dapat mendirikan Program Studi Spesialis, yang dalam hal ini FK Universitas Hang Tuah Memilih Program Studi Spesialis Kedokteran Kelautan yang sesuai dengan visi dan misi UHT.” Lanjutnya

Saat ini masih banyak penyakit yang berhubungan dengan kemaritiman dan kelautan. Dari issu Nasional yang ada dengan negara kita 2/3 terdiri dari lautan dengan jumlah penduduk 270 juta. Dimana dengan skala nasional perbandingan antara 1.000 penduduk 1 dokter, sedangkan untuk spesialis kedokteran kelautan 1 juta penduduk 1 dokter spesialis kedokteran kelautan, Yang berarti masih dibutuhkan sebanyak 270 dokter spesialis kedokteran kelautan. Sedangkan saat ini jumlah dokter spesialis kedokteran sekitar 60 yang berbasis kolegium.

Baru ada satu Fakultas Kedokteran yang baru saja berdiri prodi spesialis kedokteran kelautan dan insya Alloh ada 2 dengan FK FK Universitas Hangtuah, sehingga angka kelulusan 3-4 tahun mendatang dapat menghasilkan 10 dokter spesialis. Maka kebutuhan dokter spesialis kedokteran kelautan akan memenuhi dalam waktu kira-kira 25 tahun,” tutur Rektor UHT.

Pada kesempatan tersebut Dr. Hisnindarsyah, dr.,Sp.KL,Subsp.KT(K).,S.E., C.FEM., FIS., FRSPH. calon Kaprodi Kedokteran Kelautan dΓ lam paparanya, memberikan penjelasan pada evaluator terkait visi misi, profil lulusan, kurikulum, Capaian pembelajaran dan tata pamong atau SPMI (satuan penjaminan mutu internal) prodi SpKL FK UHT. Termasuk menjelaskan sarpras yang ada di UHT berupa Laboratorium Biomulekuler dan Hiperbarik.

Kemampuan RSPAL sebagai Rumah Sakit pendidikan utama berakreditasi paripurna yang sering menangani kasus kasus penyelaman dan hiperbarik, terkasus pemeriksaan fit proper todive untuk penyelam.”Tuturnya.

Ketua Lembaga Dikti Wilayah 7 Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. Bahwa LLDIKTI merasakan dibutuhkannya spesialisasi kedokteran kelautan dibuka FK Universitas Hang Tuah di wilayah Jawa Ttimur sangat membutuhkan keberadaan dokter Sp KL khususnya untuk menangani kedaruratan dan pencegahan problem kesehatan di wilayah laut, pantai dan pesisir.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akreditasi Lamptejes Dr Soetrisno, M.A. menyampaikan bahwa proses evaluasi lapangan merupakan kelanjutan dari evaluasi dokumen, menindaklanjuti pengajuan usul pendirian prodi Sp KL dan Universitas Hang Huah.

Beliau menyampaikan bahwa tingkat kebutuhan terhadap dokter spesialis Kelautan sangat tinggi mengingat luas wilayah maritim Indonesia yang mencakup lebih dari 2/3 wilayah NKRI, Jika ini bisa terwujud maka Prodi Sp KL ini adalah yang kedua dari yang sebelumnya sudah di setujui di iuniv negeri mataram. Sekaligus sabagai FK swasta kedua yang memiliki prodi spesialisasi.

Usai kegiatan ini dilanjutkan kunjungan ke wahana pendidikan yaitu lakesla yang memiliki chamber hiperbarik terbesar di asia tenggara, serta chamber hiperbarik dan mobile chamber di RSPAL ramelan Surabaya.

Dari hasil evaluasi esules diambil kesimpulan ada tiga aspek yang harus dibenahi aspek kurikulum, aspek SDM memenuhi syarat, sarana dan prasarana secara umum tidak ada kendala semoga Prodi Kedokteran Kelautan segera terealisasi.

Hadir dalam kegiatan tersebut dari universitas Hang Tuah Wa Rektor I-III, Dekan, wakil Dekan Ka Prodi Kedokteran, KaProfesi Kedokteran, Ka Prodi Profesi Farmasi, Ka Prodi Profes Apotrker, Ka Prodi Spesialis Kedokteran, Ka Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan Guru Besar dan para Dosen, Ka.LPM, Ka.BP2, Ka.LPM, Ka. LP3, Ka Perpustakaan, BP2 UHT., Dari yayasan Nala Anggota Pembina Umum, Ketua Pengawas, Ketua Pengurus,
Perwakilan TNI angkatan Kadiskesal, KadisKES Koarmada 2, Kepala KKP, Komandan Seselam Direktur PHC Surabaya, Dekan Unair, Dan para Dosen Prodi Spesialis Kedokteran Kedokteran melalui zoom dan diakhiri acara pemberian Plakat replika KRI Bimasuci kepada kepada tim Akridiitasi.