Archives Mei 2024

MENGENAL APA ITU ILMU KESEHATAN KELAUTAN

By Anis Dwi Anita Rini

Berbicara tentang ilmu kesehatan lautan adalah topik yang menarik. Lautan memainkan peran penting dalam ekosistem global dan memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Lautan adalah salah satu keajaiban alam yang penuh misteri dan potensi. Di dalamnya terdapat kehidupan yang beragam, serta sumber daya yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Jurusan Ilmu Kelautan adalah wahana bagi para ilmuwan untuk menjelajahi dan memahami lautan ini secara lebih mendalam.

Apa bedanya Ilmu Kelautan dan Ilmu Kesehatan Kelautan ?

Ilmu Kelautan adalah cabang ilmu yang memfokuskan penelitian dan pemahaman pada ekosistem laut dan semua komponennya.  Ini mencakup studi tentang geologi laut, oseonografi, biologi laut, ekologi laut, kimia laut dan managemen sumber daya laut.

Ilmu Kesehatan Kelautan adalah bidang studi yang berkaitan dengan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan dalam konteks kelautan dan perairan. Ini mencakup berbagai topik, seperti epidemiologi penyakit yang berkaitan dengan lingkungan laut, polusi air, keamanan pangan dari hasil laut, kesehatan masyarakat pesisir, dan upaya untuk melestarikan ekosistem laut yang berdampak pada kesehatan manusia.

            Bidang ini sangat penting mengingat banyaknya tantangan kesehatan yang terkait dengan ekosistem laut dan perairan, seperti peningkatan polusi, perubahan iklim, penangkapan ikan yang berlebihan, dan dampak negatif aktivitas manusia lainnya terhadap laut dan lingkungan pesisir. Melalui ilmu kesehatan kelautan, berbagai penelitian dan intervensi dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan manusia dan ekosistem laut secara bersamaan.

Apa sih Prodi Pendidikan Ilmu Kesehatan Kelautan ?

Menurut SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No.163/E/KPT/2022 tentang Nama Program Studi, pada bagian Program Studi Pada Jenis Pendidikan Profesi, Program Studi pada Program Spesialis (Sp.) nomor 23 Kedokteran Kelautan (Maritime medicine) dengan gelar K.L. Untuk Subspesialis dalam Kedokteran Kelautan di bagian Program Studi Subspesialis di nomor 33, terdiri atas Kepelautan dan Transportasi Air (K.T(K)), Penyelaman dan Hiperbarik (P.H(K)), dan Pelabuhan dan Pesisir (P.P(K)).

II. Program Studi Pendidikan Spesialis

NO.NAMA PROGRAM STUDINAMA PROGRAM STUDI DALAM BAHASA INGGRISINISIAL RUMPUN ILMU/NAMA PROGRAM STUDI
RUMPUN ILMU TERAPAN (PROFESSION AND APPLIED SCIENCES
19Kedokteran OkupasiOccupational MedicineOk
20Kedokteran OlahragaSports MedicineK.O
21Kedokteran PenerbanganAerospace MedicineK.P
22Kedokteran DaruratEmergency MedicineK.D
23Kedokteran KelautanMaritime MedicineK.L
24Keperawatan AnakPediatric NursingKep.A

            Dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam penanganan masalah-masalah kesehatan kelautan, seperti masalah kesehatan pada lingkungan pelayaran (mikro dan makroklimat), standar kesehatan untuk berkerja, paparan bahaya pada pelaut, penumpang, tenaga penunjang pelayaran, pekerja galangan kapal dan pelabuhan, kondisi lingkungan kerja, sanitasi, nutrisi dan toksikologi, pelayanan telemedical dan ketersediaan pelayananmedis dasar sampai dengan evakuasi medis di atas kapal dan pekerja selam anjungan lepas pantai, sampai pada permasalahan pada kesehatan penyelaman, hiperbarik serta aplikasi terapannya di fasilitas pelayanan kesehatan.

Apakah Pendidikan Sp KL sudah ada koligiumnya?

Kolegium Kedokteran Kelautan telah berdiri sejak tahun 2006, dengan pengakuan Ilmu Kedokteran Kelautan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dengan Keputusan KKI No.45/KKI/KEP/X/2019 tentang Daftar Percabangan Ilmu Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan sudah ada dan melandasi penyusunan kurikulum PPDS KL, yaitu melalui Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 71 Tahun 2020.

Demikian kutipan yang saya berikan , semoga dapat bermanfaat dan mengenalkan lebih jauh tentang ilmu Kesehatan kelautan. Dengan adanya Program Studi Spesialis Kedokteran Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya semoga dapat memberikan sumbangsih yang semakin besar dalam perkembangan keilmuan dan inovasi baru dalam dunia kedokteran serta menjadikan Indonesia menjadi Negara Maritim yang Terbesar dan terdepan di Dunia.

Referensi

  1. Salinan-Kepdirjen-Nama-Prodi-No.-163-Th-2022.pdf (kemdikbud.go.id)
  2. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 45/KKI/KEP/X/2019

Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology

Manfaat Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) di Bidang Kecantikan

Oleh: Arif Rahman Nurdianto

Pemberian terapi oksigen hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) merupakan salah satu disiplin dalam bidang spesialisasi Kedokteran Kelautan yang dimiliki oleh Universitas Hang Tuah Surabaya. Sebagai salah satu pelopor dalam HBOT di Indonesia tentunya banyak penelitian dan riset telah dilakukan disamping pemberian terapi klinis pada pasien dalam chamber milik Lakesla Surabaya. HBOT juga telah lama menjadi bidang yang menarik dalam industri kecantikan karena potensinya dalam meningkatkan kesehatan kulit dan memberikan manfaat estetika. Dalam kajian kali ini kami akan membahas beberapa manfaat utama pemberian terapi oksigen hiperbarik terhadap kecantikan:

HBOT dapat membantu dalam meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan kulit dengan meningkatkan peredaran darah. Hal ini membantu meningkatkan vitalitas kulit dan meningkatkan warna kulit yang sehat. (Marx dan Johnson, 1988; Hunt, 1975). Sehingga dengan meningkatnya pasokan Oksigen dalam jaringan, maka akan berdampak pada stimulasi produksi kolagen di kulit yang bermanfaat pada kecantikan. Hal tersebut disebabkan karena Oksigen merupakan komponen penting dalam sintesis kolagen, protein struktural utama dalam kulit yang menjaga kekencangan dan kelembapan kulit. Dengan meningkatkan pasokan oksigen ke kulit, HBOT dapat merangsang produksi kolagen, yang mengurangi tanda-tanda penuaan seperti garis halus dan kerutan. (Marx dan Johnson, 1988; Hunt, 1975)

Sumber: https://srivijaya.id/2018/07/17/hbot-kini-ada-di-palembang-apakah-itu

Terapi oksigen hiperbarik telah terbukti efektif dalam mempercepat proses penyembuhan setelah prosedur kecantikan seperti mikrodermabrasi, laser, atau peeling kimia. Oksigen tambahan membantu kulit untuk pulih lebih cepat, mengurangi risiko peradangan dan infeksi (Zamboni dkk, 1997; Kalliainen dkk, 2013). Dengan dasar tersebut kiranya perlu diberikan kolaborasi antara pemberian terapi oleh dokter spesialis kulit dengan dokter Spesialis Kedokteran Kelautan yang mendalami HBOT.

Pasokan oksigen yang lebih besar ke jaringan kulit juga dapat dapat membantu mengurangi kemerahan dan peradangan. Hal ini bermanfaat bagi individu dengan kondisi kulit sensitif atau yang rentan terhadap jerawat atau rosacea. (Moon, 2017; Hampson dkk, 2001). Selain itu Oksigen membantu meningkatkan kadar air dalam kulit dengan meningkatkan aktivitas sel-sel kulit yang bertanggung jawab untuk menjaga kelembapan kulit. Dengan demikian, terapi oksigen hiperbarik dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit dan menjaga kulit tetap lembut dan kenyal (Alsina-Gibert dkk, 2017; Marx dan Ehler, 1990).

Dengan kemampuannya dalam menjaga kekenyalan kulit dengan stimulasi produksi kolagen, meningkatkan peredaran darah, dan mengurangi peradangan, hasilnya dapat mengurangi tanda-tanda penuaan pada kulit seperti kerutan, garis halus, dan kehilangan elastisitas (Alsina-Gibert dkk, 2017; Marx dan Ehler, 1990).

Hal terakhir dalam pembahasan kali ini yakni, HBOT dapat membantu meningkatkan penyerapan produk perawatan kulit yang digunakan selama atau setelah sesi terapi. Hal ini memungkinkan bahan-bahan aktif dalam produk perawatan kulit untuk bekerja lebih efektif di dalam kulit. Orras dkk, 1994; Khatri dkk, 2018). Dari penjelasan manfaat diatas maka HBOT tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan, tetapi juga memberikan manfaat estetika yang signifikan bagi kulit, membantu individu untuk mencapai penampilan kulit yang lebih sehat dan lebih muda.

Semoga Program Studi Spesialis Kedokteran Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya dapat memberikan sumbangsih yang semakin besar dalam perkembangan keilmuan dan inovasi baru dalam dunia kedokteran di Indonesia, termasuk dalam bidang kecantikan yang saat ini menjadi primadona kaum Hawa di dunia.

Referensi:    

  1. Marx, R. E., & Johnson, R. P. (1988). Problem wounds in oral and maxillofacial surgery: The role of hyperbaric oxygen. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 46(1), 2-11.
  2. Hunt, T. K., Pai, M. P., & Annenberg School for Communication (University of Pennsylvania). (1975). The effect of varying ambient oxygen tensions on wound metabolism and collagen synthesis. Annals of Surgery, 182(3), 340.
  3. Zamboni, W. A., Wong, H. P., Stephenson, L. L., Pfeifer, M. A., & Winter, D. L. (1997). Evaluation of hyperbaric oxygen for diabetic wounds: A prospective study. Undersea & Hyperbaric Medicine, 24(3), 175-179.
  4. Kalliainen, L. K., Gordillo, G. M., Schlanger, R., Sen, C. K., & Andarawis-Puri, N. (2013). Physiology of Hyperbaric Oxygen. Operative Techniques in Plastic and Reconstructive Surgery, 20(4), 238-247.
  5. Moon, R. E., & Brodsky, A. (2017). Use of hyperbaric oxygen in otolaryngology. Otolaryngologic Clinics of North America, 50(4), 773-788.
  6. Hampson, N. B., Simonson, S. G., & Kramer, C. C. (2001). Central nervous system oxygen toxicity during hyperbaric treatment of patients with carbon monoxide poisoning. Undersea & Hyperbaric Medicine, 28(1), 5-13.
  7. Alsina-Gibert, M., Pedret, C., Soler, A. M., Ballester, R. J., & Casals, M. (2017). A new approach to the treatment of burns: Hyperbaric oxygen with superoxide dismutase. Undersea & Hyperbaric Medicine, 44(6), 527-533.
  8. Marx, R. E., & Ehler, W. J. (1990). The application of hyperbaric oxygen therapy in craniofacial surgery and trauma. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 48(6), 617-623.
  9. Torras, O., Thistlethwaite, P. A., & Ganz, J. C. (1994). A controlled study on the effect of hyperbaric oxygen treatment on normal skin and on subcutaneous wound healing. Undersea & Hyperbaric Medicine, 21(4), 431-437.
  10. Khatri, S., Ghosh, C., & Ghosh, J. (2018). Hyperbaric oxygen therapy in diabetic foot. Journal of Evolution of Medical and Dental Sciences, 7(13), 1625-1627.

Universitas Hang Tuah Resmikan Program Studi Dokter Spesialis Kelautan, Ayo Daftar!

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya resmi membuka Program Studi Dokter Spesialis Kelautan (SpKL) pada hari Senin, 25 Maret 2024. Pembukaan program studi ini merupakan langkah UHT untuk menjadi pusat unggulan kesehatan maritim dunia.

Rektor UHT, Prof. Dr. Ir. H. Supartono, M.M., CQIaR., menyatakan dukungan penuhnya terhadap prodi SpKL. Ia berharap prodi ini dapat melahirkan dokter-dokter spesialis kelautan yang ahli dan terampil dalam menangani berbagai masalah kesehatan maritim.

Fakultas Kedokteran UHT (FK UHT) telah terakreditasi Unggul, sehingga memiliki kredibilitas untuk menyelenggarakan prodi SpKL. Prodi itu merupakan yang pertama di Jawa Timur dan se-Indonesia setelah Universitas Mataram.

Visi dan Misi UHT

Pembukaan prodi SpKL ini sejalan dengan visi dan misi UHT untuk menjadi pusat pengembangan SDM kemaritiman dan IPTEKS kelautan yang berkelas dunia.

Kerjasama dengan LAKESLA

FK UHT akan menjalin kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL (LAKESLA) dalam penyelenggaraan prodi SpKL. LAKESLA memiliki hyperbaric chamber yang dapat digunakan untuk pendidikan dan pelatihan dokter-dokter spesialis kelautan.

Kaprodi SpKL, Dr. Hisnindarsyah, dr., Sp.KL, Subsp.KT(K)., S.E., M.Kes., MH. C.FEM., FISQua, FRSPH, menargetkan prodi ini akan menjadi center of excellent pendidikan kedokteran kelautan dunia pada tahun 2030.

Universitas Hang Tuah Membuka Prodi Kedokteran Kelautan Pertama di Jatim

Untuk meningkatkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagi lulusan Kedokteran, Universitas Hangtuah Surabaya Sebentar lagi Akan mendirikan prodi PPDS Kedokteran Kelautan yang pertama di Surabaya, karena pembukaan untuk prodi PPDS Kedokteran Kelautan secara administrasi sudah tidak ada masalah kendala, Hal tersebut disampaikan Deny Kurniawan, M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya yang mewakili Direktur kelembagaan Menristek Dikti di Ballroom Universitas Kedokteran Universitas Hang Tuah. Surabaya, 6 Desember 2023, karena Universitas Hang Tuah termasuk Universitas Unggulan bisa mendirikan.” Tegas Deny.

Rektor Universitas Hangtuah Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR. dalam sambutannya mengatakan Sesuai dengan visi UHT yaitu Menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemaritiman dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) Kelautan yang Berkelas Dunia serta didorong oleh rasa cinta tanah air dan tanggungjawab terhadap kehidupan serta kelangsungan hidup bangsa, khususnya dalam usaha untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, guna melahirkan dan membina sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang kelautan, maka TNI AL telah membulatkan tekad untuk mendirikan suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan tinggi FK Universitas Hang Tuah berdiri sejak tanggal 12 Mei 1987.

Dan pada Akreditasi bulan Mei 2022, FK Universitas Hang Tuah mendapatkan hasil terakreditasi Unggul sehingga dapat mendirikan Program Studi Spesialis, yang dalam hal ini FK Universitas Hang Tuah Memilih Program Studi Spesialis Kedokteran Kelautan yang sesuai dengan visi dan misi UHT.” Lanjutnya

Saat ini masih banyak penyakit yang berhubungan dengan kemaritiman dan kelautan. Dari issu Nasional yang ada dengan negara kita 2/3 terdiri dari lautan dengan jumlah penduduk 270 juta. Dimana dengan skala nasional perbandingan antara 1.000 penduduk 1 dokter, sedangkan untuk spesialis kedokteran kelautan 1 juta penduduk 1 dokter spesialis kedokteran kelautan, Yang berarti masih dibutuhkan sebanyak 270 dokter spesialis kedokteran kelautan. Sedangkan saat ini jumlah dokter spesialis kedokteran sekitar 60 yang berbasis kolegium.

Baru ada satu Fakultas Kedokteran yang baru saja berdiri prodi spesialis kedokteran kelautan dan insya Alloh ada 2 dengan FK FK Universitas Hangtuah, sehingga angka kelulusan 3-4 tahun mendatang dapat menghasilkan 10 dokter spesialis. Maka kebutuhan dokter spesialis kedokteran kelautan akan memenuhi dalam waktu kira-kira 25 tahun,” tutur Rektor UHT.

Pada kesempatan tersebut Dr. Hisnindarsyah, dr.,Sp.KL,Subsp.KT(K).,S.E., C.FEM., FIS., FRSPH. calon Kaprodi Kedokteran Kelautan dàlam paparanya, memberikan penjelasan pada evaluator terkait visi misi, profil lulusan, kurikulum, Capaian pembelajaran dan tata pamong atau SPMI (satuan penjaminan mutu internal) prodi SpKL FK UHT. Termasuk menjelaskan sarpras yang ada di UHT berupa Laboratorium Biomulekuler dan Hiperbarik.

Kemampuan RSPAL sebagai Rumah Sakit pendidikan utama berakreditasi paripurna yang sering menangani kasus kasus penyelaman dan hiperbarik, terkasus pemeriksaan fit proper todive untuk penyelam.”Tuturnya.

Ketua Lembaga Dikti Wilayah 7 Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. Bahwa LLDIKTI merasakan dibutuhkannya spesialisasi kedokteran kelautan dibuka FK Universitas Hang Tuah di wilayah Jawa Ttimur sangat membutuhkan keberadaan dokter Sp KL khususnya untuk menangani kedaruratan dan pencegahan problem kesehatan di wilayah laut, pantai dan pesisir.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akreditasi Lamptejes Dr Soetrisno, M.A. menyampaikan bahwa proses evaluasi lapangan merupakan kelanjutan dari evaluasi dokumen, menindaklanjuti pengajuan usul pendirian prodi Sp KL dan Universitas Hang Huah.

Beliau menyampaikan bahwa tingkat kebutuhan terhadap dokter spesialis Kelautan sangat tinggi mengingat luas wilayah maritim Indonesia yang mencakup lebih dari 2/3 wilayah NKRI, Jika ini bisa terwujud maka Prodi Sp KL ini adalah yang kedua dari yang sebelumnya sudah di setujui di iuniv negeri mataram. Sekaligus sabagai FK swasta kedua yang memiliki prodi spesialisasi.

Usai kegiatan ini dilanjutkan kunjungan ke wahana pendidikan yaitu lakesla yang memiliki chamber hiperbarik terbesar di asia tenggara, serta chamber hiperbarik dan mobile chamber di RSPAL ramelan Surabaya.

Dari hasil evaluasi esules diambil kesimpulan ada tiga aspek yang harus dibenahi aspek kurikulum, aspek SDM memenuhi syarat, sarana dan prasarana secara umum tidak ada kendala semoga Prodi Kedokteran Kelautan segera terealisasi.

Hadir dalam kegiatan tersebut dari universitas Hang Tuah Wa Rektor I-III, Dekan, wakil Dekan Ka Prodi Kedokteran, KaProfesi Kedokteran, Ka Prodi Profesi Farmasi, Ka Prodi Profes Apotrker, Ka Prodi Spesialis Kedokteran, Ka Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan Guru Besar dan para Dosen, Ka.LPM, Ka.BP2, Ka.LPM, Ka. LP3, Ka Perpustakaan, BP2 UHT., Dari yayasan Nala Anggota Pembina Umum, Ketua Pengawas, Ketua Pengurus,
Perwakilan TNI angkatan Kadiskesal, KadisKES Koarmada 2, Kepala KKP, Komandan Seselam Direktur PHC Surabaya, Dekan Unair, Dan para Dosen Prodi Spesialis Kedokteran Kedokteran melalui zoom dan diakhiri acara pemberian Plakat replika KRI Bimasuci kepada kepada tim Akridiitasi.